Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 05 Januari 2014

Tindakan Sosial, Interaksi Sosial, dan Keteraturan Sosial

Tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan bantuan orang lain dan perlu bekerja sama dengan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain, terdapat ciri respirokal (timbal balik), hubungan tersebut bisa saling menguntungkan bahkan bisa merugikan, bergantung dari konteks hubungan tersebut.

TINDAKAN SOSIAL

Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil manusia sudah melakukan tindakan sosial, antara lain membagi makanan dengan temannya, dan memberi sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain. Jika tindakan sosial itu dianggap baik, maka manusia akan melakukan tindakan yang sama. Jika tindakan sosial itu baik dan bermanfaat bagi orang lain, makin lama tindakan sosial tersebut dapat dianggap sebagai suatu kebiasaan yang harus dilakukan oleh seluruh anggota kelompok sosial. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu:
  1. Bersifat rasional (instrumental), yaitu tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal). Artinya tindakan sosial itu sudah dipertimbangkan masak-masak tujuan dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh: Ari memutuskan bekerja daripada memilih melanjutkan kulaih setelah lulus SMA. Alasannya karena Ari ingin segera dapat membantu orang tua dan membiayai sekolah adik-adiknya. Setelah mengambil keputusan bekerja, maka Ari membuat lamaran kerja ke semua perusahaan yang membuka lowongan kerja sesuai kualifikasi pendidikan yang dimilikinya.
  2. Berorientasi nilai, tindakan sosial dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Tindakan ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Bagi tindakan sosial ini, yang penting adalah kesesuaian tindakan dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contohnya adalah menggunakan tangan kanan ketika makan dan minum. Hal ini dinilai lebih sopan daripada menggunakan tangan kiri oleh masyarakat. 
  3. Tradisional, tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah baku dan ada di masyarakat. Oleh karena itu, tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya, karena pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan. Contohnya adalah upacara-upacara adat yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan mengikuti kebiasaan yang telah turun-temurun.
  4. Afektif, tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yang matang. Perasaan marah, cinta, sedih, gembira muncul begitu saja sebagai reaksi spontan terhadap situasi tertentu. Oleh sebab itu, tindakan sosial itu bisa digolongkan menjadi tindakan yang irasional. Contohnya adalah seorang wanita menangis begitu mendengar cerita sedih. Tindakan tersebut merupakan ungkapan-ungkapan langsung tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu alasan tujuannya.
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan ciri khas kehidupan bermasyarakat/sosial. Artinya kehidupan bermasyarakat/sosial akan kelihatan nyata dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Contohnya, keramaian di pasar, buruh pabrik berdemonstrasi, dan pelajar belajar di kelas. 
Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama tetapi juga dapat berupa persaingan atau pertikaian.  Menurut Kimball Young dan Raymond W.Mack, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

KETERATURAN SOSIAL
Keteraturan Sosial adalah suatu keadaan di mana hubungan-hubungan sosial yang berlangsung di antara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Suasana masyarakat yang teratur menunjukkan bahwa setiap orang melakukan tugas dan kewajibannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Keteraturan sosial akan mewujudkan suasana permukiman yang penduduknya aman, tenteram, rukun, saling menghargai, saling menghormati, dan bergotong royong. 

Unsur-unsur keteraturan sosial, antara lain:
  1. tertib sosial, bila terjadi keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat tersebut.
  2. order adalah suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
  3. keajegan adalah suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus.
  4. pola adalah bentuk umum suatu interaksi sosial.


0 komentar:

Posting Komentar