Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 02 Januari 2014

Nilai Sosial

Hubungan antarsesama dalam istilah sosiologi disebut relasi atau relation. Dalam pergaulan tersebut dipelajari norma, nilai, dan pola tingkah laku individu-individu ataupun kelompok masyarakat. Lama-kelamaan nilai dan norma yang ada di masyarakat diserap oleh individu/kelompok dan kemudian menjadi bagian dari kepribadian (individu atau kelompok). Dalam masyarakat baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial selalu dilandasi aturan-aturan. Aturan-aturan tersebut diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketentraman dan kenyamanan hidup bersama dengan orang lain. Aturan-aturan itu dipakai sebagai ukuran, patokan, anggapan, serta keyakinan tentang sesuatu yang baik, buruk, pantas, asing, dan seterusnya.

Nilai Sosial

    Nilai sosial dalam sosiologi bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan panca indra. Nilai hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu sendiri. Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar (mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai ketuhanan). Pengertian nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas, dan mempunyai daya fungsional bagi masyarakat. 
   Kegiatan menolong orang lain dianggap pantas dan berguna, maka kegiatan tersebut diterima sebagai sesuatu yang bernilai atau berharga. Berikut ini pendapat beberapa ahli sosiologi tentang nilai sosial.

1. Prof Dr.Notonegoro membagi nilai menjadi tiga macam sebagai berikut
   a.  Nilai material, adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani atau unsur fisik manusia.
  b. Nilai vital, adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan aktivitas.
  c. Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu: 
    1) nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia; 
    2) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai estetika); 
   3) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak atau kemauan (karsa dan etika);
    4) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan abadi. 

2. Robert M.Z. Lawang
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.

3. Woods
Menurut Woods, nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

4. Kluckhohn
Menurut Kluckhohn semua nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup:
  • nilai mengenai hakikat hidup manusia
  • nilai mengenai hakikat karya manusia
  • nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
  • nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
  • nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
5. Walter G. Everett
Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut:
  • nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar
  • nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani
  • nilai-nilai perserikatan (association values) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai untuk perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional
  • nilai-nilai kejasmanian (body values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang
  • nilai-nilai watak (character values) yaitu nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesedihan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri


0 komentar:

Posting Komentar